Bojonegoro, Waskat.id – Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) pada hari ketika di Bojonegoro melakukan kunjungan ke museum 13 di SDN Panjunan, yang menyimpan berbagai fosil binatang purba. Diantaranya fosil gajah purba jenis mastodon, stegodon, elephas, lobster purbs serta fosil-fosil bintang purba lainnya.
Di museum ini, Tim VGN mendapat penjelasan tentang sejarah museum dari Cantika, salah satu siswi kelas 4 SDN Panjunan. Menurut dia, asal usul Museum 13 berasal dari komunitas yang menemukan banyak fosil gajah. Sedangkan angka 13 sebenarnya diambil dari penemuan fosil gajah. Dalam buku saku wawe, gajah, pusaka dan orang sakti termasuk dalam tafsir angka 13.
Angka 13 sebenarnya juga bisa dibaca secara filosofis. Satu dan tiga bermakna 1 Tuhan Yang Maha Esa dan 3 siklus kehidupan yaitu lahir, hidup dan mati. ’’Koleksi Museum 13 ada beberapa macam diantaranya artefak arkeologi yaitu benda peninggalan sejarah peradapan masa lampau, paleontologi tentang fosil sisa kehidupan, dan geologi mengenai potensi batuan di Bojonegoro,’’ tambahnya.
Setelah melihat-lihat ratusan koleksi Museum 13, Tim VGN menuju sentra pembuatan ledre di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari. Di sini tim melihat proses pembuatan ledre yang berasal dari pisang raja sembari mendengarkan sejarah ledre yang menjadi makanan khas di Kabupaten Bojonegoro.
Tim VGN kemudian melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Margomulyo untuk cultursite di Kampung Samin Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. Di sini, Tim VGN disambut antusias dan meriah oleh masyarakat Samin dan anak sekolah di Balai Samin.
Bambang Sutrisno, penerus tokoh masyarakat Samin yang merupakan anak dari Mbah Hardjo Kardi, menceritakan tentang masyarakat Samin yang mendiami Dusun Jepang.
Masyarakat Samin, kata Sutrisno, menganut ajaran Samin yang menjunjung tinggi kejujuran, kesabaran, ketulusan dan kerelaan. ’’Di sini juga menjadi tempat edukasi dan keilmuan. Pernah ada ujian doktoral dari ISI Jogja,’’ tambahnya. Setelah itu tim VGN mengunjungi sentra batik Samin dan Kampung Thengul di Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo.
Kunjungan Tim VGN berakhir di sentra kerajinan tunggak (gembol) jati di Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo. Berdirinya sentra kerajinan tunggak jati ini dirintis oleh, warga bernama Ikhwan. Awalnya dia hanya memungut sisa kayu di hutan untuk dijadikan kayu bakar atau arang. Kemudian berinovasi dijadikan kerajinan bersama adiknya. Seiring berjalannya waktu, warga sekitar juga mengikuti sehingga menjadi sentra kerajinan tunggak kayu jati di Desa Geneng, Kec. Margomulyo.
Kedatangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) di Kabupaten Bojonegoro guna melakukan revalidasi Geopark Nasional Bojonegoro untuk menuju UNESCO Global Geopark (UGGp) dan memenuhi standar geopark internasional. Diantaranya dalam bidang pelestarian geologi, edukasi dan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata yang berkelanjutan. ***
Wartawan: Kuzaini/hmp
