Bojonegoro, Waskat.id – Untuk pertama kalinya Festival Olahraga Tradisional digelar di Kabupaten Bojonegoro. Festival dalam rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia ini dipusatkan di GOR Utama Bojonegoro, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Selasa (26/8/2025).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, didampingi Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE, hadir langsung dalam kegiatan ini.

Festival Olahraga Tradisional ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian warisan budaya bangsa serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

Dalam sambutannya, Menpora Dito Ariotedjo, menegaskan pentingnya menghidupkan kembali olahraga tradisional di tengah masyarakat. Apalagi saat ini masih dalam suasana memperingati hari Kemerdekaan.

’’Saya mengapresiasi masyarakat dan karyawan Pemkab Bojonegoro atas partisipasinya. Inti dari kegiatan ini adalah membentuk semangat guyub, kebersamaan, dan kekeluargaan,’’ ungkapnya.

Dalam kunjungan kerjanya, Menpora juga menyambut baik rencana Pemkab Bojonegoro melakukan perbaikan Stadion Letjend H. Soedirman Bojonegoro. Usulan perbaikan ini disampaikan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, kepada Menpora.

’’Komitmen Pemkab Bojonegoro untuk memajukan olahraga sangat luar biasa. Usulan renovasi stadion ini akan saya bawa ke pusat. Semoga ke depan bisa memberikan sarana yang lebih baik bagi masyarakat,’’ imbuhnya.

Festival Olahraga Tradisional ini menghadirkan berbagai lomba khas Nusantara, seperti dagongan, terompah panjang, gobak sodor, hingga permainan alat tradisional lainnya. Selain itu, terdapat pula pameran wirausaha muda Bojonegoro dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang menampilkan produk kreatif anak muda lokal dan produk unggulan lain.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bojonegoro, Arif Nanang Sugianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi bersama Pemkab Bojonegoro dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Bojonegoro.

’’Harapannya bisa dilaksanakan setiap tahun agar olahraga tradisional tidak hilang dan terus dilestarikan,’’ ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ketua KORMI Bojonegoro, Ali Mahmudi. Menurut dia, festival ini menjadi wujud pembudayaan olahraga masyarakat.

’’Selain memperingati kemerdekaan RI, festival ini adalah upaya melestarikan olahraga tradisional di Bojonegoro. Ke depan, penyelenggaraan festival bersifat multi-cabang, agar lebih banyak jenis olahraga tradisional bisa ditampilkan,’’ katanya.

Ali Mahmudi mengajak masyarakat untuk ikut meramaikan kegiatan ini dengan penuh kegembiraan. Festival ini untuk seru-seruan sekaligus untuk kebersamaan.

Festival Olahraga Tradisional Bojonegoro tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga simbol semangat gotong royong dan cinta tanah air. Diharapkan, melalui ajang ini lahir bibit atlet unggul sekaligus generasi muda yang bangga terhadap warisan budaya bangsa. ***

Wartawan: Kuzaini/hmp

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *