Bojonegoro, Waskat.id – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, membuka acara Ruwatan Murwokolo di tempat wisata religi Kayangan Api, di Desa Sendangharo, Kecamatan Ngasem, Jum’at (27/6/2025). Pembukaan Ruwatan Murwokolo ditandai dengan penyerahan Gunungan Wayang dari Bupati Setyo Wahono kepada Ki Dhalang Ngaesan Hadi Purwocarito dari Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo.
Bupati Setyo Wahono dalam sambutannya mengatakan, Ruwatan Murwokolo adalah budaya Jawa yang baik sehingga penting untuk dilestarikan, khususnya bagi warga Bojonegoro. ’’Ruwatan merupakan salah satu bentuk mawas diri serta membersihkan diri secara lahir dan batin demi memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa,’’ tuturnya.
Bupati Setyo Wahono menekankan pentingnya pelestarian kearifan lokal dalam upaya mewujudkan hidup yang lebih baik. Sehingga Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tetap konsisten dalam menjaga kebudayaan lokal, yakni Ruwatan Murwokolo.
Bupati Wahono juga menjelaskan kekayaan Bojonegoro dibidang geopark. Kayangan Api merupakan salah satu geopark unggulan yang diusulkan Kabupaten Bojonegoro untuk mendapatkan pengakuan UNESCO Global Geopark 2025. ’’Saya sangat mendukung kegiatan ini. Kedepan bisa diselenggarakan lagi dengan baik dan berkelanjutan,’’ pesan Bupati Bojonegoro.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama menyampaikan, bahwa Ruwatan Murwakala diikuti masyarakat Bojonegoro dengan jumlah peserta (sukerta) sebanyak 172 orang dari 100 keluarga sukerta. Dalam proses kegiatan ini peserta tidak dipungut biaya alias gratis.
Hal ini, sebagai langkah nyata pengembangan kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif guna mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Bojonegoro ke kancah internasional. ’’Kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Geopark Bojonegoro yang dipusatkan di Kayangan Api,’’ tuturnya.
Prosesi Ruwatan Murwakala diawali dengan para sukerta melakukan potong rambut dan disiram air yang dilakukan tetua adat yang dipimpin Ki Dalang. Nantinya, potongan rambut, baju dan sarana ruwat akan dilarung ke Bengawan Solo sebagai simbol dan harapan semua hal buruk yang ada pada diri peserta ruwatan turut hilang dan berganti dengan kebaikan, keberuntungan, kebahagiaan dan keselamatan.
Ruwatan dipercaya menghilangkan kotoran batin, dan menambah energi positif untuk kesuksesan anak di masa depan. Acara berlangsung dengan khidmat.
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Asisten Setda, Jajaran Forkopimda, Staf Ahli, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama dan jajaran Kepala OPD, Administrator Perum Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Bojonegoro, Forkopimcam Ngasem, Kepala Desa Sendangharjo dan perangkat desa setempat, serta pelaku seni budaya dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). ***
Wartawan: Kang Zen/hmp
